Berkah Dalem,
Hai sobat blogger,perkenalkan saya Chatarina Dian.
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi info tentang berbagai peralatan ekaristi.Untuk mengetahui lebih lanjut mari kita bahas bersama.
Selamat membaca,semoga bermanfaat.
PIALA (calix = cawan)
Piala
adalah cawan yang menjadi tempat anggur untuk dikonsekrasikan, dimana
sesudah konsekrasi menjadi tempat untuk Darah Mahasuci Kristus. Melihat
fungsinya, maka Piala harus dibuat dari logam mulia. Piala
melambangkan cawan yang dipergunakan Tuhan kita pada Perjamuan Malam
Terakhir di mana Ia untuk pertama kalinya mempersembahkan Darah-Nya.
PURIFIKATORIUM
berasal dari bahasa Latin “purificatorium”,
yaitu sehelai kain lenan berwarna putih berbentuk segi empat untuk
membersihkan piala, sibori dan patena. Sesudah dipergunakan,
purifikatorium dilipat tiga memanjang lalu diletakkan di atas piala.
PATENA
berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena, yang sekarang berbentuk bundar,datar, dan dirancang untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh sebuah piring.
Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat khusus untuk umat yang
biasanya disimpan dalam sibori, fungsi dari patena sebagai piring
menghilang. Maka bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut
PUMR 2000, "untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan patena
yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk imamdan diakon, maupun
untuk para pelayan dan umat
Patena,
hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari bahan yang sama dengan
piala, yaitu dari emas atau setidak-tidaknya disepuh emas. Patena
diletakkan di atas purifikatorium.
PALLA
berasal dari bahasa Latin palla corporalis yang berarti kain untukTubuh Tuhan, adalah kain lenan putih yang keras dan kaku seperti papan, berbentuk bujursangkar, dipergunakan untuk menutup piala.
Palla melambangkan batu makam yang digulingkan para prajurit Romawi untuk menutup pintu masuk ke makam Yesus. Palla diletakkan di atas Patena.
CORPORALE/CARPORAL
Sehelai
kain lenan putih berbentuk bujur sangkar dengan gambar salib kecil di
tengahnya. Seringkali pinggiran korporale dihiasi dengan renda.
Dalam
perayaan Ekaristi, imam membentangkan korporale di atas altar sebagai
alas untuk bejana-bejana suci roti dan anggur. Setelah selesai
dipergunakan,korporale dilipat menjadi tiga memanjang, lalu dilipat
menjadi tiga lagi dari samping dan ditempatkan di atas Palla.
Urutan aturan menyusun peralatan-peralatan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
Piala
Purifikatorium+sendok kecil
Patena (dengan hosti besar diatasnya)
Pala
Corporal
SIBORI
berasal
dari bahasa Latin “cyborium” yang berarti “piala dari logam”,adalah
bejana serupa piala, tetapi dengan tutup di atasnya. Siboriadalah wadah
untuk roti-roti kecil yang akan dibagikan dalam Komunikepada umat
beriman. Sibori dibuat dari logam mulia, bagian dalamnyabiasa dibuat
dari emas atau disepuh emas.
PIKSIS
berasal
dari bahasa Latin “pyx” yang berarti “kotak”, adalah sebuahwadah kecil
berbentuk bundar dengan engsel penutup, serupa wadah jamkuno. Piksis
biasanya dibuat dari emas. Piksis dipergunakan untukmenyimpan Sakramen
Mahakudus, yang akan dihantarkan kepada mereka yangsakit, atau yang akan
ditahtakan dalam kebaktian kepada Sakramen Mahakudus.
MONSTRANS
berasal
dari bahasa Latin “monstrans, monstrare” yang berarti“mempertontonkan”,
adalah bejana suci tempat Sakramen Mahakudusditahtakan atau dibawa
dalam prosesi.
AMPUL
adalah
dua bejana yang dibuat dari kaca atau logam, bentuknya seperti buyung
kecil dengan tutup di atasnya. Ampul adalah bejana-bejana darimana imam
atau diakon menuangkan air dan anggur ke dalam piala. Selaluada dua
ampul di atas meja kredens dalam setiap Misa.
LAVABO
berasal
dari bahasa Latin “lavare” yang berarti “membasuh”, adalah bejana
berbentuk seperti buyung kecil, atau dapat juga berupa mangkuk,tempat
menampung air bersih yang dipergunakan imam untuk membasuh tangan
sesudah persiapan persembahan. Sebuah lap biasanya menyertai lavabo
untuk dipergunakan mengeringkan tangan imam.
TURIBULUM
(disebut
juga Pedupaan/wiruk), berasal dari bahasa Latin “thuris” yang berarti
“dupa”, adalah bejana di mana dupa dibakar untuk pendupaan liturgis.
Turibulum terdiri dari suatu badan dari logam dengan tutupterpisah yang
menudungi suatu wadah untuk arang dan dupa; turibulumdibawa dan
diayun-ayunkan dengan tiga rantai yang dipasang padabadannya, sementara
rantai keempat digunakan untuk menggerak-gerakkantutupnya. Pada
turibulum dipasang bara api, lalu di atasnya ditaburkanserbuk dupa
sehingga asap dupa membubung dan menyebarkan bau harum.Dupa adalah
harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatanistimewa, seperti
pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus.
NAVIKULA
(disebut
juga Wadah Dupa) adalah bejana tempat menyimpan serbuk dupa. Dupa
adalah getah yang harum dan rempah-rempah yang diambil
daritanam-tanaman, biasanya dibakar dengan campuran tambahan
gunamenjadikan asapnya lebih tebal dan aromanya lebih harum. Asap dupa
yangdibakar naik ke atas melambangkan naiknya doa-doa umat beriman
kepadaTuhan. Ada pada kita catatan mengenai penggunaan dupa bahkan sejak
awalkisah Perjanjian Lama. Secara simbolis dupa melambangkan semangat
umatKristiani yang berkobar-kobar, harum mewangi keutamaan-keutamaan
dannaiknya doa-doa dan perbuatan-perbuatan baik kepada Tuhan.
ASPERGILUM
berasal
dari bahasa Latin “aspergere” yang berarti “mereciki”, adalahsebatang
tongkat pendek, di ujungnya terdapat sebuah bola logam
yang berlubang-lubang, dipergunakan untuk merecikkan air suci pada
orangatau benda dalam Asperges dan pemberkatan. Bejana Air Suci adalah
wadahyang dipergunakan untuk menampung air suci; ke dalamnya
aspergilum dicelupkan.
SACRAMENTARIUM
atau Buku Misa adalah buku pegangan imam pada waktu memimpin perayaan Ekaristi, berisi doa-doa dan tata perayaan Ekaristi.
Sekian informasi dari saya,semoga bermanfaat &terima kasih telah membaca. BERKAH DALEM.
masih kurang lengkap
BalasHapusApa lagi yang kurang
BalasHapusEy
BalasHapusEy
BalasHapusDari SMP Stella Duce 2 :)
BalasHapus